Langkah Pengerjaan:
1. Titik pondasi, dibor dengan alat khusus, bisa manual atau mesin, sampai menyentuh lapisan tanah keras. kasarnya 300cm, diameter mata bor 10inchi (10″) shg menghasilkan lubang dg diameter 27-30cm
- 1 lantai: besi 10″ 4 jalur dg besi spiral 6″
- 2 lantai: besi 12″ 6 jalur dg besi spiral 6″
Pemilihan ukuran besi dan jumlah jalur, tergantung beban bangunan yg akan dipikulnya nanti.
Contoh: Besi beton 16″ 6 jalur dg besi spiral 8″, bekapasitas angkat beban 30ton. Sebuah rumah 3 lantai dg luas keseluruhan 600m, ditaksir memiliki berat 300ton (0,5ton per m2 bangunan bata merah), membutuhkan pondasi 300ton x3=900ton (x3 faktor pengaman utk angin, getaran kendaraan dll). Sehingga titik pondasi yang dibutuhkan adalah 900ton:30ton = dibutuhkan 30 titik.
Cara bikin besi spiralnya, gampang saja. Potong batang pohon diameter 25cm sepanjang 20-30 cm. Lilitkan besi sepanjang 12m kebatang tsb seperti menggulung benang, setelah itu lepaskan…jadi deh.
3. Masukan rangkaian besi beton kedalam lubang
5. Rangkai besi untuk sloof, pasang bekisting dan cor sloof
Konsep ekonomisnya adalah, dengan biaya yang minimal, diperoleh kekuatan konstruksi yang memadai:
- mata bor dan alat bor manual, sama seperti menggali jetpump, hanya dg mata bor yg lebih besar (10″);
- tenaga 2 kenek diharapkan dapat menggali 2-4 lubang per hari;
- cor borpile satu lubang butuh +- 0,14m3
1 Desember 2011 at 10:53
maaf saya mahasiswa teknik sipil UMPAR
gmn caranya pengecoran kl di daerah yg muka air tinggi dan intensitas airnya tinggi..jadi pda saat pengeboran selesai,lubang bor itu langsung di penuhi air..meskipun di sedot pke pipa tetep aja akan terisi kembali,,,
jadi pertanyaannya bagaimana cara mengatasi air tersebut agar sistem pemasangan tulangan n pengecoran bisa berjalan lancar…
dan mohon analisa perhitungannya..
terima kasih,Mohon penjelasan dan mohon bantuan informasinya