Harga kayu terkait dengan volume (kubik=m3).

  • 1m3 berasal dari 1mx1mx1m, atau setara
  • 100cmx100cmx100cm=1.000.000cm3

Standar Panjang kayu yang lazim adalah 4m (400cm), walaupun dalam kenyataannya produsen/penjualan, menipu pembeli dengan panjang kayu yang semakin menyusut (3,6m sd 3,8m). Pedagang menentukan jumlah batang kayu per m3 berdasarkan asumsi panjang kayu 4m.

Kaso 4×6 (yang artinya ukuran penampang/besarnya kayu 4cmx6cm ), dalam 1m3 terdiri dari (1.000.000 dibagi 400 dibagi 4 dibagi 6), yaitu 104 batang.

  • Seharusnya bila pedagang kayu mengatakan 1m3 terdiri dari 104 batang kaso 4×6, arti seharusnya adalah terdiri dari 104 batang kayu dengan penampang 4cmx6cm dengan panjang tiap kayu 4m.
  • Akhir-akhir ini, penipuan penyusutan kayu mulai dilakukan pada ukuran penampang (besarnya kayu). Kaso 4×6, pada kenyataanya hanya 3×5 bahkan kurang
  • Argumentasi, bahwa hal tersbut akibat pengaruh mata gergaji, tidak bisa diterima. Apapun proses produksi pasti memiliki aspek gross (kotor) dan net (bersih).

Reng Kayu untuk dudukan genteng

  • Reng 2×3, 1m3= 416 batang
  • Reng 3×4, 1m3= 208 batang

Kaso untuk plafon, bekisting ngecor dan kegunaan lain

  • Kaso 4×6, 1m3=104 batang
  • Kaso 5×7, 1m3=  71 batang

Balok untuk kuda-kuda atap, kusen dan kegunaan lain

  • Balok 5×10, 1m3=50 batang
  • Balok 6×12, 1m3=34 batang
  • Balok 8×15, 1m3=20 batang

Papan, untuk lisplang, bekisting ngecor, furniture dan kegunaan lain

  • Papan 2×10
  • Papan 2×20
  • Papan 3×20
  • Papan 3×30

 Main Kayu

Praktik penipuan kayu yang mengakar ini, yang sengaja dibiarkan tumbuh berkembang oleh produsen/pedagang, aparat pemerintah, pemuka masyarakat dan agamawan, merupakan salah satu contoh menipu adalah bagian dari nilai luhur bangsa Indonesia. Istilah main kayu yang ditanggapi banyak orang dengan meringis atau senyum kecut, merupakan pertanda di bawah alam bawah sadar, orang tersebut tidak anti menipu.

Hindari penggunaan kayu untuk lisplang, karena:

  • Kayu meranti tebal 3cm yg pantas digunakan untuk lisplang harganya sudah semakin tinggi;
  • Kayu bila tidak dirawat (dicat ulang) mudah lapuk, apalagi bila kayu yang digunakan bermutu rendah;
  • Fibersemen sangat awt, tahan terhadap cuaca, karena bahan dasarnya limbah semen;
  • Kayu untuk lisplang masih memerlukan penghalusan (pengetaman/penyerutan);

Bahan yang pengganti yang sudah banyak beredar dipasaran Jabodetabek adalah : GRC lisplang, dg tebal 0,9cm, dengan ukuran 10×40, atau 20×40, atau 30×40

  • Harga per lembar sudah dibawah kayu meranti;
  • Biaya semakin ekonomis, karena tidak memerlukan pekerjaan penghalusan;
  • Bahkan salah satu sudut sudah disekoneng/diprofil dari pabrik

 

 Informasi Harga Nov 2008

Kayu Papan (kelas 3 mis Meranti) sudah berharga di atas 2,8jt/m3. Sehingga papan untuk lisplang, Papan 30×3 berharga minimal Rp105.000 per batang (1m3 17 lembar). Masih ditambah biaya serut, amplas, sekonengan dan dempul.

Bandingkan dengan aplikasi Fibersemen GRC 20x,09cm hanya seharga Rp40.000. Tinggal pasang dan cat. Fibersemen bahkan sudah disekoneng dari pabrik.